3 Kebiasaan Perokok dengan Bungkus Rokoknya

3 Kebiasaan Perokok dengan Bungkus Rokoknya

Sebagian perokok memiliki  kebiasaan yang cukup unik dalam memperlakukan sebungkus rokok di tangannya. Sebagian hal unik itu biasanya dilatari satu alasan tersendiri, yang kemudian secara alamiah berkembang dari perokok satu ke perokok lainnya.

rokok

Boleh jadi kebiasaan unik yang telah menjadi pemandangan umum di Indonesia belum tentu berlaku sama bagi para perokok di belahan dunia lain. Terutama saat mereka memperlakukan bungkus rokoknya. Sependek pengamatan, hal-hal unik di bawah ini sebagian dilatari keisengan saja pada mulanya. Bukan berarti  dilandasi alasan-alasan yang serius.

rokok

Seperti yang juga kita ketahui rokok-rokok yang ada di pasaran Indonesia memiliki segmen peminatnya sendiri. Misalnya saja untuk kategori kretek SKT, hampir rata-rata disukai oleh golongan yang terbilang senior, baik dari sisi umur maupun pengalaman jam ngebul. Apa saja kebiasaan unik itu, yuk kita simak.

Pertama, kebiasaan mengetuk-ngetukkan bungkus rokok ke telapak tangan. Ini biasanya terjadi saat sebungkus rokok belum dibuka. Rokok yang diperlakukan semacam itu biasanya rokok dari golongan SPM (Sigaret Putih Mesin). Kononnya sih biar tembakau yang ada di tiap batang rokoknya jadi lebih memadat, agar waktu diisap tidak terlalu enteng dan cepat habis.

b4d11-bungkus2brokok

Kedua, kebiasaan membuka bungkus rokok dengan cara membelah bagian tengah kertas bungkus rokok. Umumnya kebiasaan ini berlaku pada rokok kretek merek Dji Sam Soe. Memang sih tidak semua penikmat Dji Sam Soe akan berlaku sama.

penjual rokok

Ketiga, ini kebiasaan yang terbilang unik juga. Kebiasaan perokok membuat lubang untuk keluarnya batang rokok dengan cara menyobek bagian bawah bungkusnya. Kalau dipikir-pikir, kok ya untuk mengeluarkan sebatang rokok jadi seperti orang yang sedang mengundi keluarnya gulungan nama dari kocokan arisan.

bungkus rokok

 

Satu Lagi Koleksi Museum Kretek Kudus

Satu Lagi Koleksi Museum Kretek Kudus

Bertambahnya satu koleksi Museum Kretek Kudus telah merebut perhatian banyak pihak belakangan ini. Koleksi itu berupa buku rekapan akutansi yang diduga milik Nitisemito. Ukuran buku itu berukuran 30×25 sentimeter.

rokok
Gerobak Rokok

Buku berwarna cokelat ini memiliki ketebalan enam sentimeter. Isinya berisi rekap akuntansi perusahaan rokok milik Nitisemito. Ejaannya menggunakan ejaan lama. Sesuai keterangan tanggal di dalam buku itu ditulis di Semarang pada Januari 1941. Pada pinggir jilid buku terdapat nama Nitisemito.

Seperti yang kita ketahui, Nitisemito adalah pelopor industri kretek yang sukses pada masanya, pada kurun tahun 1900-an. Tak ayal Nitisemito menjadi salah satu legenda dari pengusaha pribumi di Indonesia yang mengangkat kejayaan kretek.

Museum Kretek Kudus menampung banyak koleksi yang berkaitan dengan Nitisemito serta jejak sejarah industri kretek. Sosok pengusaha Nitisemito tercatat memberi andil penting dalam mengangkat citra kota Kudus yang dikenal sebagai Kota Kretek.

nitisemito.jpg

Terkait buku temuan baru tersebut, Kepala UPTD Museum Kretek Kudus Kasman Sutiyono mengatakan, buku tersebut ditemukan oleh warga asli Belanda. Dalam surat yang dikirim kepada pihak museum, buku itu ditemukan di pasar loak. Lokasi penemuannya di daerah Amsterdam. Kasman mendapatkannya secara gratis. Pihak pengirim tidak mematok biaya sama sekali kepada pihak Museum Kretek Kudus.

rokok

Untuk menelisik keaslian buku tersebut, pihak Museum Kretek Kudus masih menyimpannya. Mereka akan mengkaji keaslian temuan buku bersejarah tersebut. Lebih lanjut, pengkajian buku rencananya dijadwalkan pada 2020 mendatang.

”Setelah dinyatakan itu benar (Buku milik Nitisemito) akan kami pajang. Kami akan membuat ruang pameran khusus untuk koleksi Nitisemito,” pungkas Kasman.

Museum-Kretek-Kudus.jpeg

Hingga saat ini total barang koleksi yang dipajang di Museum Kretek Kudus totalnya ada 1769 buah. Yang terdiri dari alat pembuat rokok kretek, daun tembakau, koleksi bungkus rokok, dan sebagainya.

museumKK.jpg

Berapa Kadar Nikotin dan Tar pada Produk Kretek?

Berapa Kadar Nikotin dan Tar pada Produk Kretek?

Indonesia dikenal memiliki produk kretek dengan beragam variannya. Ada kretek non filter, kretek regular (berfilter), ada juga kretek mild dan bold. Perlu kita ketahui, di tiap bungkus rokok pasti tertera kode informasi terkait kandungan nikotin dan tar.

bungkus rokok

Secara umum jumlah kandungan rokok kretek memang cukup bervariasi. Ada golongan kretek yang memiliki kandungan nikotin dan tar yang rendah yaitu 0,1-0,85 mg nikotin dan 0,98-19,93 mg tar per batang. Umumnya ini adalah kategori Low Tar Low Nicotine (LTLN).

Kandungan nikotin dan tar pada kretek mild (LTLN) berbeda-beda tergantung merek yang beredar di pasar. Secara rata-rata, rokok mild yang ada di pasaran mengandung 0,8-1,1 mg nikotin dan 10-18 mg tar

bungkus rokok

Ada pula rokok kretek yang memiliki kandungan nikotin dan tar yang relatif tinggi. Tidak sedikit perokok yang menggemari jenis kretek dengan kandungan di atas batas rata-rata seperti ini. Yakni kretek yang mengandung nikotin hingga 4,04 mg per batang dan tar sebanyak 57,26 mg per batang.

rokok

Ditilik berdasar golongan industrinya, produk kretek terbagi ke dalam dua golongan. Yaitu golongan SKT dan SKM. Dua golongan tersebut memiliki segmen pasarnya masing-masing.  Dan secara umum, pada produk Sigaret Kretek Tangan (SKT) rata-rata kandungan nikotinnya adalah 2,11 mg per batang dan kandungan tar sebesar 41,09 mg per batang.

bungkus rokok

Pada sigaret kretek mesin, kandungan nikotin dan tar memang lebih rendah. Rata-rata kandungan pada rokok sigaret kretek mesin adalah 1,38 mg nikotin dan 23,7 mg tar untuk setiap batangnya.

Papir Tawar dan Papir Manis untuk Tingwe

Papir Tawar dan Papir Manis untuk Tingwe

Papir atau kertas rokok dalam aktivitas tingwe adalah unsur yang sangat penting. Rasa tembakau lintingan menjadi tak berarti jika unsur papirnya juga tidak mendukung. Karena hal itulah, belakangan ini marak bermunculan jenis-jenis papir yang beredar di pasaran.

Secara penggolongan, papir yang beredar itu terdapat dua macam. Ada papir manis dan ada papir tawar. Untuk mengetahui mana yang manis, tinggal kita jilat salah satu bagian ujungnya. Atau cukup dengan meraba salah satu ujungnya. Perbedaan teksturnya cukup mencolok kok.

Kertas_Mars_Brand

Untuk jenis papir tawar, ada merek yang cukup lama dikenal, yaitu papir Mars Brand. Merek ini cukup diminati oleh kalangannya. Papir ini terbilang tipis dengan ukuran lebih kecil dari ukuran papir manis pada umumnya. Papir Mars Brand kadar chlorine-nya (pemutih kertas) terbilang rendah dibandingkan dengan produk selevelannya seperti merek Rizla dan Torreador.

Ada juga papir merek Mascotte. Banyak tersedia di toko-toko tembakau. Secara gramasi hampir serupa dengan golongan papir Mars Brand. Perbedaan harganya pun tak jauh mencolok dengan papir Mars Brand.

raw-supernatural-rolling-paper-12-inch-3_1

Orientasi peminat tingwe terus berkembang, seiring itu muncul juga beberapa merek papir yang menawarkan kualitas dan varian opsional, di antaranya papir merek Raw. Papir buatan Spanyol ini cukup diminati di pasaran.

Selain terdapat dua pilihan ukuran. Ukuran normal dan ukuran panjang. Produk papir merek Raw menawarkan inovasi berbeda dari Mars Brand. Terdapat beberapa varian aroma buah. Nyaris seperti aroma permen karet yang menguarkan sensasi aroma buah-buahan.

 

Untuk jenis papir manis, beredar cukup meriah di pasaran merek papir lokal. Umumnya papir lokal adalah jenis papir manis. Lembarannya tidak setipis papir tawar. Tapi juga ada beberapa pilihan yang mendekati papir Mars Brand tipisnya.

Para penikmat tingwe yang terbilang konseptual, tidak terlalu menyukai jenis papir ini. Alasannya selain karena manis, juga soal kadar chlorine yang dikandungnya. Sehingga terasa lebih tebal.

Kertas_Papir_Rokok_Merk_KW_Samsu_Djarum_Surya_GG_LA_dll_Papi

Untuk jenis papir lokal ada beberapa merek yang sudah lama dikenal, di antaranya papir Cap Wayang, Buffalo, Cap Ramayana, Cap Kepala Jago, Cap Sinden, dll. Selain itu ada juga jenis papir yang ujungnya menyerupai kertas pelindung filter rokok. Ada yang seperti kertas rokok Mild, Gudang Garam, Djarum Super, dll.

Para penikmat tingwe yang biasa melinting menggunakan kertas ini umumnya menggunakan busa filter pada rokok tingwenya. Papir jenis ini masuk kategori varian dari papir manis di pasaran.

 

Jenis-jenis Pipa Rokok di Pasaran

Jenis-jenis Pipa Rokok di Pasaran

Pipa rokok adalah salah satu perangkat yang lazim digunakan perokok untuk menikmati rokoknya. Tentu saja ada sensasi kenikmatan tersendiri dari menggunakan pipa rokok. Walau memang tak semua perokok merasa nyaman dalam menggunakannya. Kembali ke soal hobi dan kebiasaan.

14373989817_4414b077b4_o

Pipa rokok yang dimaksud di sini berbeda dari cangklong. Cangklong adalah perangkat isap untuk menikmati tembakau, cangklong memiliki bowl (mangkuk) untuk menampung tembakau yang akan dibakar. Sedangkan pipa rokok digunakan untuk menghisap rokok, tidak ada bagian bowl-nya.

Sebagian besar perokok memiliki alasan tersendiri kenapa harus menggunakan pipa rokok. Umumnya hal itu seturut fungsinya, untuk menyaring kandungan nikotin yang ada pada rokok. Meskipun rokok yang diisap juga sudah menggunakan filter.

Ada beberapa jenis pipa rokok yang cukup lazim beredar di pasaran. Dalam hal ini dibedakan dari jenis material yang digunakan. Bagi perokok yang belum pernah menggunakan pipa rokok, tidak ada salahnya untuk mengetahui atau mungkin pula mencoba menggunakannya. Pada prinsipnya, penggunaan pipa rokok juga bagian dari budaya merokok di masyarakat kita. Inilah empat jenis pipa rokok yang dapat kita temukan di pasaran.

41148176000_8bac4391f5_o

Pertama, pipa rokok yang terbuat dari gading gajah. Harga pipa rokok dari gading gajah ini terbilang mahal. Tahu sendiri kan, gajah adalah hewan langka yang terancam keberadaannya. Tak heran jika pipa rokok dari gading gajah relatif sulit didapat. Harganya satuannya mencapai jutaan rupiah, tergantung ukuran dan kualitas gadingnya.

Kedua, adapula pipa rokok yang dibuat dari tulang ikan-ikan berukuran besar dari spesies mamalia, seperti ikan duyung atau dugong. Pipa rokok dari jenis tulang ikan ini sama sulitnya didapat. Harganya tak kalah mahal dengan pipa rokok dari gading.

Ketiga, jenis pipa rokok yang terbuat dari tulang kambing dan sapi. Jenis pipa rokok yang menggunakan bahan dasar tulang kambing ataupula sapi ini cukup mudah kita temui. Harganya jauh lebih murah dari dua jenis di atas, di kisaran puluhan ribu saja.

44020930440_f38db4ccf1_k

Kempat, ini jenis pipa rokok yang hampir setara harganya dengan pipa dari tulang kambing. Yakni pipa rokok yang dibuat dari tanduk kerbau. Selain tanduk kerbau, ada juga pipa rokok yang dibuat dari tanduk rusa atau menjangan. Jenis ini jauh lebih mahal tentunya.

Kelima, pipa rokok yang terbuat dari bambu. Biasanya jenis bambu yang digunakan adalah bambu tali dan tamiang. Harganya relatif lebih terjangkau, di kisaran puluhan ribu. Banyak kreasi yang dibuat untuk pipa rokok jenis ini.

4 Bahan Utama yang Digunakan Pada Filter Rokok

4 Bahan Utama yang Digunakan Pada Filter Rokok

Gabus rokok. Begitulah sebutan populer di masyarakat kita merujuk pada filter yang dihubungkan ke batang rokok. Gabus rokok adalah istilah lokal yang cukup dikenal secara luas. Sejatinya, filter berbahan busa itu berfungsi untuk menyaring sebagian partikel pada asap rokok.

48167256961_973c7533eb_k

Rokok yang menggunakan filter rokok umumnya adalah golonngan SKM (Sigaret Kretek Mesin). Sudah bukan rahasia, filter rokok kerap diisukan negatif yang dikait-kaitkan dengan masalah kesehatan oleh banyak kalangan. Bahkan isu filter rokok mengandung darah babi dipercaya oleh sebagian masyarakat. Isu negatif semacam itu jelas menyesatkan konsumen. Sementara isu itu sendiri sama sekali tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Secara umum, filter rokok terdiri dari empat bagian. Bagian pertama disebut tow. Bagian ini adalah rangkaian selulosa asetat, yang masyarakat umum menyebutnya busa. Bagian tersebut merupakan badan filter.

48229305192_a50c050589_k.jpg

Kedua, plasticizer, bagian ini merupakan zat pelunak untuk mengikat filter. Ketiga, ada bagian yang disebut plug wrap. Ini adalah kertas pembungkus badan filter tadi. Keempat, adalah pelekat. Pelekat ini berfungsi untuk perekat kertas plug wrap.

48117840021_c2d1dd60fc_k

Sedangkan jenis tinta yang digunakan untuk mencantumkan merek rokok umumnya adalah tinta monogram. Peneraan merek pada bagian filter ini lazim berlaku pada sejumlah merek rokok berfilter. Namun adapula beberapa merek rokok yang mencantumkan merek rokoknya pada kertas tipping, ada juga yang pada kertas rokoknya.

Puntung Rokok Didaur Menjadi Kertas Anti Rayap di Tangan Pelajar Kreatif

Puntung Rokok Didaur Menjadi Kertas Anti Rayap di Tangan Pelajar Kreatif

Puntung rokok kerap kali menjadi sampah yang terabaikan di sekitar kita. Namun di tangan kreatif dua siswa kelas XII Man 2 Kudus ini puntung rokok justru menjadi produk berguna, sebagai pengusir rayap.

Cara kreatif yang mereka lakukan berangkat dari hal sepele yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari. Dua anak muda yang jeli dalam memafaatkan puntung rokok tersebut adalah Muhammad Rifda Kamil, dan Tsalis Wizka Mubarok.

Idenya bermula dari ditemukannya buku lama yang tersimpan di asrama sekolah mereka, diketahui saat membuka buku lama tersebut kondisinya rusak semua karena dimakan rayap. Maka terbesitlah ide untuk membuat bahan anti rayap. Dari hasil diskusi keduanya, tiba-tiba mereka teringat salah satu pelajaran Biologi yang menerangkan nikotin bisa menjadi bahan insektisida.

44018300254_626d87253a_k

Ide yang mereka temukan itu segera disampaikan kepada guru pembimbing sains, bahwasanya mereka ingin membuat eksperimen puntung rokok yang dijadikan kertas anti rayap. Gayung bersambut, guru pembimbing sains mendukung, dan kebetulan ada informasi kompetisi penelitian dari Kementerian Agama (Kemenag) pusat yakni Madrasah Young Supercamp (Myres).

Rifda beserta Tsalis langsung menyelesaikan ide tersebut beserta proposalnya, supaya bisa diikutkan kompetisi Myres. Mereka berdua menyelesaikan proposal tentang puntung rokok dijadikan kertas anti rayap selama satu bulan. Setelah menunggu proses penyeleksian, ternyata ide mereka lolos lima besar bidang sains dan teknogi, pesertanya tidak sedikit, para peserta berasal dari seluruh daerah di Indonesia.

Cara dalam eksperimen yang mereka lakukan adalah dengan mengambil sisa tembakau pada puntung rokok, kemudian mengekstraksi dengan metode maserasi. Setelah diperoleh ekstraksi, ditambahkan pada bahan bubur kertas, lalu dicetak.

41447602292_bc5c743d60_k

Ada lima kertas yang dibuat dengan konsentrasi ekstrak tembakau. Konsentrasi kertas pertama 0 persen, kertas kedua dengan konsentrasi satu persen, konsentrasi kertas ketiga dengan dua persen, konsentrasi kertas keempat dengan empat persen, dan konsentrasi kertas kelima dengan delapan persen.

Setelah kertas jadi, mereka menguji coba dengan membuat kompartemen berbahan pralon yang diisi rayap dan diberikan kertas dengan masing-masing konsentrasi. Hasilnya, di kertas pertama, kedua, dan ketiga ada yang mati sebagian.

Pada kompartemen keempat yang diisi kertas anti rayap pada konsentrasi tembakau empat persen, lanjutnya, seluruh rayap mati. Hal berbeda justru pada kompartemen kelima dengan kertas anti rayap konsentrasi delapan persen. Di sana, sebagian rayap justru masih bertahan hidup.

39870390235_a6b98fb277_k

Untuk membuat uji coba tersebut, Rifda dan Tsalis membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Sedangkan proses dari awal pembuatan proposal sampai menjadi finalis Madrasah Young Researcher Supercamp (Myres) membutuhkan waktu hampir satu tahun. Proses ini dinikmatinya dengan terus memperbaharui produknya. Berkat penemuan brilian ini keduanya meraih medali emas dari kompetisi tersebut.

 

Mengenal Tembakau Rajangan Lombok di Pasar Mandalika

Mengenal Tembakau Rajangan Lombok di Pasar Mandalika

Tembakau dari Lombok Timur cukup dikenal banyak jenisnya. Seperti juga tembakau yang ada di Pulau Jawa. Tembakau Senang adalah salah satu yang paling dikenal dari tanah Lombok, selain itu ada juga yang dikenal dengan tembakau Kasturi.

46065178815_cd88b11b7b_k

Meski tahun ini cukai tembakau mengalami kenaikan, sehingga harga rokok pun menjadi mahal dan serapan tembakau dari petani ke pabrikan mengalami penurunan. Namun petani tembakau Lombok Timur sejak lama mampu menjual tembakau rajangannya di Pasar Mandalika.

Seperti yang dilakukan Sumiati. Perempuan paruh baya yang gemar merokok lintingan tembakau. Dia menjual tembakau rajangannya di Pasar Mandalika.

Ada beberapa jenis-jenis tembakau rajangan yang dijualnya. Di antaranya tembakau Kasturi Manis. Kata dia, tembakau jenis ini paling banyak dicari. Rasanya manis dan enak. Setengah kilogram atau setumpi dijual dengan harga Rp 100 ribu sampai Rp 125 ribu. Kemudian ada tembakau Kasturi Jepun. Tembakau jenis ini agak lengket dan lembek. Harganya Rp 125 ribu per 0,5 kg.

16433322775_8c711d757a_k (1).jpg

Ada juga jenis tembakau Skot Jamaq. Kata Sumiati lagi, tembakau Skot Jamaq rasanya ringan. Aroma tembakaunya tidak terlalu keras. Namun, baunya harum. “Sedikit manis,” katanya. Jangan bayangkan semanis gula ya. Harganya Rp 40 ribu per setengah kilogram.

17972194154_38e0a7250a_k

Kemudian ada ‌Mako Pender Jorong. Batang tembakau ini pendek kecil dan daunnya keriting. Harga jualnya Rp 30 ribu per setengah kilogram. Juga ada tembakau Paroke, kemudian tembakau Bandung. Yang ini, warnanya hitam. Tembakau ini paling murah. Hanya Rp 20 ribu per setengah kilogram.

 

Berkah Musim Kemarau Bagi Petani Tembakau Pangandaran

Berkah Musim Kemarau Bagi Petani Tembakau Pangandaran

Musim kemarau tahun ini bagi para petani tembakau di Kabupaten Pangandaran telah memberi kabar yang menggembirakan. Pasalnya, tanaman tembakau yang terbilang tanaman semusim telah menghasilkan panen yang maksimal bagi mereka.

Berbeda dari tahun sebelumnya, tanaman tembakau mereka kali ini tumbuh subur sesuai harapan. Dalam kurun 3 bulan para petani sudah dapat memanen tembakaunya.

42826989565_d1a5883453_k

Menurut Salam Setiawan, petani tembakau asal Desa Paledah, Kabupaten Pangandaran, panen tembakau tahun ini jauh lebih menguntungkan. Pasalnya, proses pengeringan tembakau menjadi lebih maksimal.

Penanaman tembakau yang memakan waktu sekitar 3 bulan tersebut baginya cukup mudah dilakoni. Bahkan, setiap kali panen para petani di daerahnya bisa mendapatkan laba dari Rp 5 juta hingga Rp 6 juta setiap panennya.

30409759584_49511923c2_k

Hitungan jualnya per kwintal dihargai di bandar Rp 1 juta. Setiap kali panen bisa menjual sampai 6 kwintal. Lebih detil lagi berdasar penuturan Sano, Kepala Desa Paledah, ada sebanyak 50 petani tembakau di wilayahnya yang memanfaatkan bantaran Sungai Citanduy untuk menanam tanaman tembakau. Karena kondisi tanahnya sangat subur, dan petani lebih mudah untuk mendapatkan air.

19104829999_dc15f5c22f_k

Setelah tembakau dipanen, lanjut Sano, para petani mengeringkan tembakau yang kemudian dijual ke berbagai pasar di wilayah Ciamis, Banjar, Pangandaran, serta ke Jawa Tengah. Sebagian hasil penjualannya dimanfaatkan untuk pengecoran jalan yang berada di pinggir Sungai Citanduy. Semua itu didedikasikan untuk kemaslahatan bersama.

 

Tembakau Garut dan Tradisi Adu Bako

Tembakau Garut dan Tradisi Adu Bako

Tembakau Indonesia memiliki kandungan yang khas dan menakjubkan. Mulai dari tembakau Deli, Temanggung, Garut, Madura, Lombok, dan beberapa tembakau daerah lainnya. Faktor tanah dan lingkungan tumbuh, serta tata laku budayanya menjadi penentu kualitas tembakau. Tak heran jika tembakau Indonesia cukup dikenal sampai manca negara.

Perlu diketahui juga, tembakau Garut adalah satu dari sekian jenis tembakau Indonesia yang cukup dikenal luas. Ada daerah penghasil tembakau di Garut yang kerap menjadi sumber pasokan pabrik rokok yang berada di sekitar Gunung Putri.

Dua merek rokok ternama seperti Rokok Gudang Garam dan Djarum Cokelat mengambil pasokan tembakau dari daerah ini. Tembakau yang tumbuh di deretan gunung besar di Garut, seperti Gunung Cikuray, Papandayan, Gunung Putri dan Gunung Guntur. Tembakau yang tumbuh di sekitaran gunung-gunung itu mampu menghasilkan dan memberikan aroma nikmat.

tingwe

Menurut petani tembakau yang cukup sepuh di Gunung Putri, tanah vulkanik yang berada di kaki gunung Putri dianggap cocok dengan tanaman tembakau yang ditanam petani sekitar. Terbilang satu level dengan tembakau Gunung Sumbing. Kadar nikotinnya bagus.

Saat musim panen tiba, rata-rata daun tembakau ukuran besar yang dihasilkan saat berjumlah 18-20 lembar per kilogram. Sementara untuk ukuran lebih kecil, berjumlah 28 lembar per kilogram. Kadang daun paling kecil tetap bisa dipanen, harganya relatif lebih murah. Namun sedikitnya penghasilan dari situ bisa buat tambahan bayar buruh yang terlibat dalam proses panen. Jenis tembakau paling kecil itu biasanya disebut krosok. Tak jarang beberapa perajin batik tulis menggunakan krosok sebagai bahan baku tinta cair untuk melukis batik.

tembakau

Beberapa tengkulak ada yang masih membutuhkannya, biasanya buat bahan baku cerutu. Biasanya pula daun terkecil sisa panen itu ditiriskan dengan cara ditusuk, kemudian dibikin kering dalam penjemuran selama dua pekan. Barulah setelah itu dipotong-potong.

Salah satu yang menarik dari budaya pertembakauan di Garut adalah berlangsungnya tradisi adu bako. Dalam penentuan harga biasanya petani mengikuti harga pasar. Sehingga tak jarang proses transaksinya dilakukan dengan adu bako.

Tradisi adu bako ini sudah berlangsung cukup lama, dilakukan secara turun temurun. Tujuan sederhananya, tradisi ini dilangsungkan sebagai kegiatan untuk membuktikan kualitas bako yang ditanam petani. Petani yang memiliki kualitas tembakau yang cukup baik akan ditaksir dengan harga yang relatif tinggi dibandingkan dengan tembakau yang kalah atau dianggap rendah kualitasnya. Sebetulnya kegiatan ini menjadi semacam praktik ijon untuk membeli hasil panen dari tembakau yang sudah diuji melalui ajang adu bako.

tembakauKadang petani mendapatkan lebih dulu uangnya, kemudian disimpan untuk memenuhi berbagai keperluan sehari-hari. Tembakaunya baru nanti menyusul saat panen. Lewat adu bako itulah, sudah bisa dipastikan tembakau yang unggul adalah tembakau yang berkualitas. Bagi mereka yang berani membayarnya, karena sudah menguji kualitas tembakau itu lewat ajang ada bako. Tradisi adu bako ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pemerintah kota Garut. Beberapa tahun terakhir tradisi adu bako menjadi salah satu kegiatan yang diagendakan secara khusus. Bahkan digadang-gadang menjadi daya tarik pariwisata Garut. Selain keindahan panorama gunung dan perkebunan tembakau. Garut memiliki tradisi adu bako yang sudah cukup dikenal luas di tanah Pasundan.