Casio, dari Pipa Rokok sampai Jam Tangan Digital

Casio, dari Pipa Rokok sampai Jam Tangan Digital

Siapa yang tidak kenal Casio, perusahaan ini dikenal luas di berbagai belahan dunia karena produk-produk yang dihasilkannya. Dari jam tangan G-Shock yang laris manis di pasaran, kalkulator, telepon genggam, kamera digital, hingga alat musik elektronik.

jam tangan casio

Tetapi tahukah kamu? Bahwa perusahaan Casio Computer Co, Ltd (Kashio Keinsanki Kabushiki-gaisha) yang didirikan pada 1946 ini mengeluarkan produk besar pertamanya berupa pipa yubiwa. Pipa ini berbentuk cincin rokok.

pipa rokok yubiwa

Ketika Perang Dunia II, orang-orang di berbagai negara kesulitan untuk merokok, sebab banyak pabrik rokok yang kemudian diubah menjadi pabrik senjata. Selain itu, peperangan juga membuat kacau banyak lahan pertanian, tentu saja tak terkecuali lahan tembakau.

rokok

Masyarakat Jepang sendiri di masa PD II mengalami kesulitan ekonomi sehingga rokok terbilang mahal dan berharga. Karena itulah, produk keluaran Casio yakni pipa yubiwa laris manis. Sebab, karena dengan produk ini, masyarakat Jepang bisa menghisap rokok sampai habis. Tanpa keberhasilan itu, kita bisa jadi tidak menemukan keberhasilan-keberhasilan selanjutnya yang dilakukan perusahaan ini.

Mihaya Melawan Mitos Penyakit Akibat Rokok

Mihaya Melawan Mitos Penyakit Akibat Rokok

Mihaya punya kebiasaan merokok melebihi orang kebanyakan. Dalam sehari ia bisa menghabiskan 30 batang rokok tingwe (linting dewe). Tetapi, meski demikian tubuhnya terlihat bugar. Ia pun masih tetap menjalankan aktivitas keseharian.

orang merokok

Lelaki berusia 85 tahun mengaku tidak ada penyakit akibat merokok sebagaimana yang ditampilkan di televisi. Ia pun hirau dengan peringatan kesehatan tersebut.

rokok tingwe

Sesekali keluhan yang datang kepadanya ialah darah rendah dan rematik. Dan pusing. Untuk yang terakhir itu pertolongan pertama yang diminta Mihaya hanyalah sebatang rokok.

orang merokok

Istri dan anaknya hanya bisa maklum dengan kebiasaan Mihaya. Sebab, Mihaya justru terlihat lemas dan tidak bergairah menjalankan aktivitas keseharian bila tidak dibarengi dengan merokok.

Gambar ilustrasi: Eko Susanto

Nikmatnya Nasi Goreng Tembakau Khas Temanggung

Nikmatnya Nasi Goreng Tembakau Khas Temanggung

Temanggung dikenal sebagai salah satu sentra penghasil tembakau. Tembakau ini tidak hanya menjadi bahan baku rokok semata, namun berhasil dikreasikan menjadi bahan baku makanan.

Hal itulah yang dilakukan Rumah Makan Temanggung Bersenyum yang terletak di Jalan MT Haryono, Temanggung, Jawa Tengah.

tembakau

Rumah makan ini merupakan satu-satunya yang memanfaatkan tembakau sebagai bahan baku makanan.

Mereka memanfaatkan tembakau sebagai campuran menu nasi goreng. “Seperti namanya, ada unsur tembakau dalam menu ini. Tapi, bukan daunnya yang digunakan melainkan bijinya,” terang Faris, pelayan Rumah Makan Temanggung Bersenyum.

tembakau

Cara pembuatan nasi goreng tembakau pun tak ribet. Biji tembakau digoreng sangan atau tanpa minyak selama 15 menit. Selanjutnya, dicampur bumbu nasi goreng.

nasi goreng tembakau

Begitu nasi goreng siap disantap aroma tembakau bisa tercium bahkan terasa dilidah saat disantap. Meski terasa agak pahit, namun lama-lama bakal nikmat di lidah.

Nasi goreng unik ini dijual dengan harga yang cukup terjangkau, satu porsinya dibanderol dengan harga hanya Rp14 ribu. Bagaimana? Tertarik mencobanya?

Gambar ilustrasi: Eko Susanto

Dongeng Tembakau, Pohon Penyembuh Duka di Korea

Dongeng Tembakau, Pohon Penyembuh Duka di Korea

Tak hanya Indonesia yang mempunyai dongeng tentang tembakau yang konon dinamakan dari bahasa jawa Tambaku (obatku) dari kisah Ki Ageng Makukuhan. Masyarakat dari negara lain pun ternyata punya dongeng tersendiri tentang tanaman ini. Korea, salah satunya. Negara yang terkenal dengan ginsengnya ini ternyata mempunyai dongeng menarik mengenai asal-usul tembakau di negerinya. Hal itu seperti yang tersebar dalam cerita rakyat yang beredar di Korea, barangkali sebagai dongeng sebelum tidur anak-anak di Korea.

tembakau

Konon kabarnya, salah seorang raja mereka kehilangan permaisuri yang sangat disayanginya. Pasca kematian permaisuri tersebut, raja tak henti-hentinya dirudung duka.

Sampai pada suatu hari, Baginda Raja bermimpi didatangi buah hatinya ini. Katanya, “Sri Baginda, di atas makam hamba paduka akan menemukan daun penyembuh yang disebut tembakau. Silakan paduka mengumpulkan daun penyembuh ini. Keringkan di atas api. Silakan menghisap asapnya. Semua ini akan bisa menghilangkan duka cita paduka.”

tembakau

kebun tembakau

Di atas makam permaisuri memang terdapat daun penyembuh. Daun-daun tersebut kemudian diambil dan dihisap mengikuti petunjuk permaisurinya. Di samping itu, Sang Raja juga menyebarkan bibit tanaman tersebut ke seluruh penjuru kerajaan.

Gambar ilustrasi: Eko Susanto