Tips Menghilangkan Aroma Rokok di Kabin Mobil

Tips Menghilangkan Aroma Rokok di Kabin Mobil

Merokok di dalam mobil selagi perjalanan bagi kebanyakan perokoko memang asyik, terlebih apabila kondisi jalanan sedang macet.

Kebiasaan merokok di dalam mobil ini mengakibatkan aroma rokok melekat di mobil. Nah, apabila sekali waktu kamu memiliki teman atau kerabat yang punya masalah dengan aroma rokok maka kebiasaanmu akan menganggu orang lain. Terlebih aroma tembakau yang melekat di dalam mobil.

rokok

Nah, Cara ini mungkin bisa membantu menghilangkan bau tembakau di dalam mobil.

Pertama, kamu perlu membersihkan sampah di dalam kabin dengan vacum cleaner. Siapkan cairan pembersih khusus yang mudah didapatkan di toko asesoris mobil atau supermarket dan lap seluruh bagian interior.

orang merokok

Kedua, menghilangkan bau tembakau di dalam mobil bisa menggunakan bahan penghilang bau yang mengandung enzim, kemudian lap di bagian plafon mobil dengan kain halus.

Ketiga, gunakan pengharum di kisi ac mobil dan di bagian sirkulasi udara, nyalakan ac dan buka semua pintu mobil agar bau pengap dan bau rokok hilang.

rokok

Keempat, cara tradisional ini masih cukup efektif. Yakni dengan menggunakan daun pandan dan bubuk kopi yang dibiarkan semalam di dalam kabin.

Gambar ilustrasi: Eko Susanto

Siswa MTS Temukan Mesin Pengubah Asap Rokok Menjadi Oksigen

Siswa MTS Temukan Mesin Pengubah Asap Rokok Menjadi Oksigen

Manfaat Rokok – Tiga siswa MTs Tanbu’ul Gur’an Desa Menawan, Kecamatan Gebod, Kabupaten Kudus meraih penghargaan dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) tingkat nasional di Bali. Nasim Mubarok (13), Abdullah Faqih (14), dan Alin Adzkan Nuha (14) menyingkirkan ribuan peserta lainnya atas temuannya menciptakan alat yang diberi nama T-Fanter 25.

manfaat rokok

T-Fanter 25 merupakan alat pengubah asap rokok menjadi oksigen. Alat yang memiliki tinggi 70 cm, dengan lebar 15 cm, dan panjang 50 cm itu diberi lampu UV, aluminium foil, plat aluminium berlapis-lapis bahan kimia T12/karbon aktif, serta blower. Cara kerjanya, alat akan menangkap asap rokok dan mengubahnya menjadi oksigen.

manfaat rokok

Sulis Fanani, Kepala Sekolah Madrasay Aliyah (MA) Tahfidz Yanbu’ul Guran pihaknya ingin dilakukan penelitian lebih lanjut. Sehingga ke depan, penemuan alat pengubah asap rokok itu bisa dipatenkan dan diproduksi secara massal. “Anjuran dari dewan juri juga seperti itu,” kata dia.

Foto oleh : Eko Susanto

Kesaksian Dokter yang Sembuh dari Kanker Melalui Pengobatan Divine Kretek

Kesaksian Dokter yang Sembuh dari Kanker Melalui Pengobatan Divine Kretek

Kanker bisa menyerang siapa saja. Tidak peduli lelaki, perempuan, kaya, miskin, birokrat, rakyat biasa, pengusaha atau cendekiawan. Bahkan seorang dokter yang menerapkan gaya hidup sehat, tidak merokok, rajin berolahraga, dan menghindari makanan dan minuman yang tidak sehat sekali pun bisa terserang kanker.

Kejadian seperti ini dialami Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang, dr Subagjo Sp.B (K) TKV. Dokter spesialis bedah jantung, paru dan pembuluh darah divonis menderita kanker getah bening pada Juni 2016. Indikasinya, di bawah rahang terdapat benjolan sebesar telur puyuh. Karena benjolan terasa menganggu akhirnya dr Subagjo memutuskan untuk dilakukan operasi pengangkatan. Setelahnya, benjolan tersebut diteliti dan ditemukan histopatologis, suatu lymphoma malignant non hodgkin’s disease (keganasan pada kelenjar limfa). Untuk memastikan vonis penyakitnya, preparat tersebut dikirim pula ke Belanda untuk penelitian lebih lanjut. Hasilnya sama, ia menderita kanker kelenjar linfa.

Para dokter di Rumah Sakit dr. Saiful Malang segera membentuk tim dokter untuk melakukan penanganan terhadap Subagyo. Keputusan yang diambil adalah kemoterapi, karena hanya itulah yang bisa dilakukan untuk mematikan sel kanker. Kemoterapi perlu dilakukan satu paket, yang untuk Subagyo kemoterapi tahap pertama mesti dijalani enam kali berturut-turut. Bila ternyata sel kanker belum mati, maka dilakukan kemoterapi tahap kedua.

Selain mematikan sel jahat kemoterapi juga merongrong sel baik pada tubuh. Baru sekali menjalani kemoterapi Subagyo telah mengalami keadaan yang sangat menyiksa. Ia merasa kesakitan. Setiap makan dan minum, termasuk minum air putih, terasa pedih yang sangat luar biasa di bagian mulut. Badan juga makin lemah dan rambut pun rontok. Pada periode krisis tersebut, Subagyo merasa dirinya berada pada level manusia mati yang bernapas.

Syukurlah, pada periode krisis dalam hidupnya itu, ia mendapat informasi bahwa konsep baru penangangan kanker. Konsep itu ditemukan oleh Dr. Gretha Zahar, seorang ahi kimia radiasi (radikal bebas dan biradikal) dan dikembangkan bersama Prof. Sutiman Bambang Sumitro, Guru Besar di Universitas Brawijaya. Penanganan kanker yang mereka kembangkan menggunakan metode balur yang berbasis nanosains. Pembaluran yang merupakan nanotherapy itu disempurnakan dengan penggunaan asap rokok divine kretek yang merupakan genuine temuan mereka.

Rokok Kretek

Penanganan kanker dengan metode balur dan asap rokok divine kretek tentu terasa janggal bagi siapa saja yang mendengarnya. Terlebih bagi seorang dokter ahli. “Sebelum mejalani terapi itu, pada awalnya saya dilanda pemikiran, karena sebagai seorang dokter ahli bedah jantung, paru, dan pembuluh darah saya sedikit mempelajari proses atheroslerose kanker paru akibat penyepitan cokoner,” katanya, dalam Divine Kretek: Rokok Sehat.

Namun, ia kemudian memutuskan berhenti menjalani kemoterapi dan rela menjadi kelinci percobaan penanganan kanker dengan terapi balur nano menggunakan divine kretek.

Rokok Kretek

“Sejak menjalani terapi balur nano divine kretek… sampai saat ini keadaan saya sehat dan kondisi prima dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai dokter,” terang Subagyo.

Pengalaman sembuh dari kanker tersebut membuat Subagyo tergerak untuk aktif mendalami dan mengembangkan terapi balur nano divine kretek. Di tengah kesibukannya sebagai dokter dan sebagai ketua IDI malang, sekarang ia aktif bersama dr. Saraswati, istrinya, mengelola Rumah Sehat di Malang yang menjadi salah satu stasiun pengumpul data dan pelaksana riset sekaligus penerapan konsep penyebuhan berbagai penyakit generative dengan metode nano divine kretek.

Foto oleh : Eko Susanto