Manfaat rokok, dan kecelakaan pesawat

Manfaat rokok, dan kecelakaan pesawat

“Kawasan Bebas Rokok” tertulis dalam spanduk besar di bagian depan Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Di bagian dalam rumah sakit, spanduk, stiker, hingga mural senada juga tersebar.

Namun, semua imbauan itu tak berlaku, ketika rumah sakit terbesar di Pangkalan Bun itu dijadikan pusat penanganan jenazah korban kecelakaan AirAsia di perairan Pangkalan Bun, Januari 2015.

Seperti dilaporkan oleh Tempo.co, kesibukan di rumah sakit naik tiga kali lipat. Mulai dari tim SAR, jurnalis, relawan, ramai beraktivitas. Ratusan hingga ribuan orang hilir-mudik di rumah sakit itu, di luar kebiasaan.

Di tengah kekalutan dan waktu-waktu genting seperti itu, rokok memang kerap dibutuhkan. Tak terkecuali dalam momen penanganan korban AirAsia ini. RSUD Pangkalan bun itu akhirnya memperbolehkan rokok dihisap di kawasan rumah sakit. Pada akhirnya sulit untuk bahkan penyedia jasa kesehatan pun harus mengakui manfaat rokok, dalam menemani saat-saat genting semacam ini.

Manfaat rokok bagi Chairil Anwar

manfat rokok
manfat rokok

Dari banyak seniman yang dimiliki Indonesia, barangkali Chairil Anwar termasuk seniman genius, kontribusinya pun besar bagi dunia budaya dan sastra di Indonesia. Ia adalah pentolan dari generasi sastra, Angkatan ’45. Karya sastra angkatan ini lebih realistik dibanding karya Angkatan Pujangga baru yang romantik-idealistik.

Satu yang tak bisa dilepaskan dari Chairil adalah rokok. Jika diperhatikan, foto-foto Chairil Anwar yang bisa kita temui sekarang tak banyak pola. Matanya menatap tajam ke depan, dua alisnya menyatu, dan di bibirnya terselip sebatang rokok. Chairil Anwar, memang terkenal sebagai seorang perokok berat.

Bahkan di saat tertentu ia kehabisan rokok, ia mempunyai berbagai cara untuk mendapatkankan uang dan membeli rokok. Dari mengirim karya ke media, walaupaun seringkali karya itu adalah hasil terjemahan atau mengerjain pamannya Sutan Sjahrir, yang ketika itu menjadi Perdana Menteri Indonesia.

Dalam beberapa hal rokok membawa manfaat baginya, paling tidak menjadi teman dalam melahirkan bait-bait puisinya yang menggedor itu. Kenyataan ini membuat banyak dari kita anekdot, bagaimana jika Chairil Anwar tidak merokok, bisakah dia menjadi seorang jenius seperti kita kenal sekarang?